Selasa, 24 Maret 2015

Kendhil

Kendhil itu nama anjing kami. Seekor betina ras campur. Ayah biologis Kendhil seekor Rotweiler dan ibunya entahlah jenis apa. Kalau saya menebak mungkin Chihuahua atau Pompom atau German Shepherd atau ya anjing kampung biasa.
Kendhil menjadi bagian dari saya dan suami saya saat kami sedang menanti dikaruniai anak. Ketika kami sedang berharap dianugerahi anak kandung, diberilah kami anak anjing. Mungkin Tuhan ingin melihat kemampuan kami memelihara sebelum mengabulkan doa dan harapan kami.
Tapi ternyata bahkan memelihara seekor anjing pun butuh komitmen yang serius. Sebagai pemelihara mula-mula kami benar-benar harus belajar, baik dari membaca referensi tentang anjing maupun dari cerita orang-orang yang pernah memelihara. Guru besar kami adalah Cesar Milan, sang dog whisperer.
Kendhil? Nama yang aneh? Lucu bukan seekor anjing diberi nama mengikuti jenis barang-barang dapur. Itu pilihan suami saya ketika kami melihat foto Kendhil sewaktu kami ditawari untuk memeliharanya. Kendhil yang berumur dua bulan waktu itu penampakannya bisa dibilang menyerupai kendhil, bulat dan hitam. Bagi yang belum tahu, kendhil adalah sejenis panci dari tanah liat yang kerap dipakai orang jawa untuk memasak. Dan karena nama itu dirasa pas, maka jadilah anjing kami itu diberi nama Kendhil.
Bulu kendhil mayoritas berwarna hitam, dengan sedikit coklat dan putih. Hitam dan coklatnya persis seperti bulu rotweiler. Terutama pada bagian diatas mata..ada selarik bulu coklat diantara bulu hitam..seperti alis, seperti mata rotweiler. Tetapi, pada bagian leher ada bulu putih selebar telapak tangan anak-anak, dengan layer bulu coklat disekeliling bulu putih itu dan ada bulu hitam diluar bulu coklat. Sekilas nampak seperti leher german shepherd. Lalu, yang tak kalah cantik adalah bulu pada kaki. Di kaki ada bulu yang terlihat menyerupai kaos kaki. Yaitu bulu warna putih pada bagian paling bawah, lalu ada bulu coklat diatasnya, dan bulu hitam disepanjang kaki. Ya, walau ada yang bilang cantik itu relatif, tapi ada yang bilang jelek itu absolut..paling tidak Kendhil tidak jelek. Hahahahaha...
Akan saya ceritakan pengalaman kami memelihara Kendhil, suka dan dukanya dalam tulisan saya berikutnya..
Salam nJundhil!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar